1.
Kemampuan Dasar Perjalanan
Alam Terbuka
Persiapan dan perencanaan merupakan salah satu
faktor penentu keberhasilan suatu kegiatan alam terbuka. Ada empat kemampuan
dasar yang harus dimiliki sebelum melakukan kegiatan perjalanan alam terbuka yaitu:
·
.
Kemampuan Fisik
Kemampuan Fisik merupakan kemampuan dasar perjalanan yang sangat perlu
diperhatikan. Tanpa dukungan kekuatan fisik, keberhasilan perjalanan sangat
mustahil untuk dicapai.
·
Kemampuan Teknis
Kemampuan teknis yang efektif dan efisien berupa bekal yang cukup (bukan
hanya bahan makanan) yang berkaitan dengan suatu perjalanan alam terbuka yang
akan kita lakukan. Dengan persiapan teknis yang baik, akan menunjang perjalanan
baik secara fisik maupun mental.
·
Kemampuan
Kemanusiaan
Kemampuan Kemanusiaan adalah kemampuan untuk memimpin dan dipimpin, sabar,
menjaga konsentrasi dan bersikap positif. Unsur ini sangat penting untuk dijaga
dan dijalankan dengan konsisten karena kemampuan ini akan meningkatkan rasa percaya
diri kita di lapangan.
·
Kemampuan
Dalam Pemahaman Lingkungan
Sebelum melakukan perjalanan, kita harus betul-betul mengetahui kondisi
lingkungan yang akan kita lalui sebagai langkah preventif terhadap bahaya yang
akan datang dari lingkungan tersebut, terlebih lagi lingkungan yang baru dan
asing bagi kita.
2. Rencana Perjalanan
Dalam penyusunan rencana perjalanan harus diperhatikan beberapa hal penting
yang mencakup:
a.
Tempat
Tujuan
Mencari informasi tentang tujuan perjalanan
merupakan tahap paling awal sebelum melakukan perjalanan. Informasi bisa kita
dapat melalui media massa, penduduk setempat dan orang yang pernah melakukan
perjalanan ke tempat tersebut. Adapun informasi yang perlu didapatkan adalah:
·
Rute-rute
yang ada, dan mempertimbangkan rute mana yang akan dipilih.
·
Keadaan
medan, struktur geologi serta hambatan-hambatan yang mungkin timbul, misalnya:
air, gas racun, pasir apung dan lain-lain.
·
Keadaan
flora dan fauna yang ada.
·
Dana
yang di perlukan untuk melakukan perjalanan ketempat tersebut.
b. Waktu
Perjalanan
Memperkirakan
waktu perjalanan perlu dilakukan. Ini terutama berguna untuk mempersiapkan
makanan. Dan yang perlu diperhatikan lagi adalah keadaan musim dan cuaca pada
saat itu.
c. Anggota/Peserta
Selain memilih
anggota dalam perjalanan, yang perlu diperhatikan juga adalah pembagian kerja
tim dan sebuah kerjasama yang solid. Karena kerjasama yang baik merupakan
faktor yang menentukan keberhasilan perjalanan tersebut.
d. Mental dan
fisik
Perbuatan nekad
sering terjadi karena ketegangan dan panik. Untuk itu kondisi mental yang baik
mutlak diperlukan dalam sebuah perjalanan. Kondisi fisik harus sesuai dengan
standar perjalanan yang dihadapi. Latihan-latihan fisik yang teratur adalah
upaya yang paling tepat dalam rangka standarisasi sebuah perjalanan. Dan perlu
diperhatikan juga adalah proses aklimatisasi (penyesuaian suhu tubuh terhadap
lingkungan), karena seringkali sebuah perjalanan di alam terbuka akan
berhadapan dengan suhu lingkungan yang ekstrim.
e. Pengetahuan dan
Keterampilan
Setiap anggota tim harus menguasai
pengetahuan dasar hidup di alam terbuka, antara lain navigasi, survival dan
pertolongan pertama pada gawat darurat. Jika perjalanan yang dipilih adalah
pendakian maka harus dikuasai pengetahuan mountaineering.
f. Administrasi
Surat-menyurat
yang diperlukan dalam perjalanan kegiatan alam bebas antara lain:
·
Surat pengantar dari lembaga terkait,
misalnya surat tugas dari Dekanat atau Rektorat.
·
Surat ijin kegiatan (Kepolisian dan
Sospol)
·
Surat ijin masuk kawasan.
g. Peralatan
Persiapan
perlengkapan merupakan awal perjalanan itu sendiri. Perlengkapan kegiatan alam
bebas umumnya memang mahal, tetapi ini wajar karena perlengkapan itu adalah
pelindung keselamatan. Alam terbuka merupakan lingkungan yang asing bagi organ
tubuh kita. Karena itu diperlukan perlengkapan yang memadai agar mampu hidup di
lingkungan yang baru.
h. Makanan
Dua unsur gizi
merupakan sumber tenaga paling utama adalah hidrat arang dan zat lemak. Hidrat
arang memegang peranan penting, sebab jumlah tenaga yang dihasilkan pada waktu
pembakaran tubuh per liter oksigen jauh lebih besar dari pada jumlah tenaga
yang dihasilkan dari pembakaran zat lemak. Pembakaran lemak menjadi kalori juga
berjalan lambat, sehingga ada baiknya memakan makanan yang mengandung banyak
lemak pada pagi hari agar menghasilkan kalori ketika dibutuhkan di siang hari.
Makanan itu misalnya lemak daging, mentega, keju, kuning telur, kacang dan lain-lain.
Karbohidrat dapat diperoleh antara lain dari beras, susu, gula-gula, coklat dan
sebagainya. Adapun protein, untuk pendaki gunung sebaiknya tidak disuguhkan
dalam kadar yang tinggi. Protein yang berlebihan menyebabkan amonia dan asam
amino banyak tertimbun di dalam darah sehingga cepat menimbulkan rasa lelah.
Amonia dan asam amino yang berlebihan tadi menyebabkan banyak kencing, sehingga
cairan banyak yang hilang. Hal ini dapat menyebabkan dehidrasi (kehilangan
cairan pada sel-sel tubuh. Proses pembakaran protein oleh tubuh pun-hanya
memberikan energi kurang dari 10 persen dari yang kita butuhkan. Protein antara
lain dihasilkan oleh daging, ikan, ayam, putih telur dan sebagainya.
i.
Packing
Kenyamanan
membawa ransel juga tergantung pada pengepakan barang di dalamnya. Ada beberapa
prinsip yang harus dipegang dalam pengepakan:
·
Letakkan barang-barang yang berat di
bagian atas dan barang-barang yang ringan di bagian bawah. ini
penting dilakukan agar berat seluruh beban jatuh di pundak, bukan di pinggang
atau punggung. Bagilah berat itu secara merata di sebelah kiri dan kanan,
jangan menyiksa salah satu bahu dengan berat yang tak seimbang.
·
Letakkan barang-barang yang dibutuhkan
dalam perjalanan di bagian atas. Sedapat mungkin kelompokkan barang-barang
tersebut menurut fungsinya, lalu letakkan bersama-sama menurut tingkat
kebutuhannya.
·
Manfaatkan ruangan yang ada seefektif
mungkin.
j.
Anggaran Biaya
Anggaran biaya
harus dirinci secara detail, maka diperlukan salah satu dari tim yang bisa
mengatur keluar masuknya uang. Selain pemasukan dan pengeluaran perlu
dicantumkan juga dana tidak terduga.
3.
Skenario Operasi
Yang
dicantumkan dalam skenario operasi adalah:
·
Peta Lintasan
Peta ini
memberikan informasi tentang jalur lintasan yang digunakan, shelter
peristirahatan dan tempat camp. Dicantumkan juga tempat dimana terdapat sumber
air, daerah-daerah yang berbahaya dan kendala-kendala yang mungkin terjadi
selama perjalanan.
·
Jalur Evakuasi
Jalur evakuasi
adalah jalur jang digunakan untuk membawa korban .apabila terjadi kecelakaan
dalam kegiatan alam bebas. Dimana jalur tersebut dapat ditempuh dalam waktu
sesingkat mungkin mencapai tempat penanganan selanjutnya terhadap korban.
·
Perhitungan Waktu
Berdasarkan
peta lintasan dibuat rincian waktu yang digunakan selama perjalanan mulai dari
berangkat, kembali dan lama perjalanan. Diperhitungkan juga waktu istirahat dan
camp.
4.
Manajemen Pendakian
Persiapan Untuk
merencanakan suatu Perjalanan ke alam bebas Harus ada persiapan dan penyusunan
secara matang. ada rumusan yang umum digunakan yaitu 4W & 1 H, yang
kepanjangannya adalah :
Where, Who, Why, When & How
Where, Who, Why, When & How
Berikut ini
aplikasi dari rumusan tersebut:
·
Where (Dimana)
Untuk melakukan
suatu Kegiatan alam kita harus mengetahui dimana yang akan kita digunakan,
Contoh: Gunung Bawakaraeng
·
Who (Siapa)
Apakah anda
akan melakukan Kegiatan alam tersebut sendiri atau dengan berkelompok. Contoh:
Satu Kelompok ( 25 Personil) Terdiri dari 20 Orang anggota Penuh (panitia) dan
5 Orang anggota muda (peserta).
·
Why (Mengapa)
Ini adalah
pertanyaan yang cukup panjang jawabannya dan bisa bermacam-macam Contoh : Untuk
melakukan DIKSAR, dll.
·
When (Kapan)
- Waktu
pelaksanaan Kegiatan tersebut, berapa lama?
- Dari
pertanyaan-pertanyaan yang timbul itulah kita dapat menyusun Rencana Kegiatan
yang didalamnya mencakup rincian :
ü Pemilihan
medan, dengan memperhitungkan lokasi basecamp panitia, pembagian waktu dan
sebagainya.
ü Pengurusan
perizinan
ü Pembagian tugas
ü Persiapan
kebutuhan
ü kebutuhan
peralatan dan perlengkapan
ü dan lain
sebagainya.
·
How ( bagaimana
)
Merupakan
pembahasan yang lebih mendalam dari jawaban diatas, bagaimana kondisi tempat?,
bagaimana cuaca disana?, bagaimana perizinannya?, bagaimana mendapatkan air?,
dan masih banyak bagaimana?
Dan Yang tidak
kalah pentingnya adalah akan mendapatkan point-point bagi kalkulasi biaya yang
dibutuhkan untuk melakukan kegiatan tersebut.
1. Packing
Sebelum
melakukan kegiatan alam bebas kita biasanya menentukan dahulu
perlengkapan yang akan dibawa, jika telah siap semua inilah saatnya
mempacking barang-barang tersebut ke dalam carier atau backpack. Packing yang
baik menjadikan perjalanan anda nyaman karena ringkas dan tidak menyulitkan.
Prinsip dasar
yang mutlak dalam mempacking adalah :
a. Pada saat
back-pack dipakai beban terberat harus jatuh ke pundak, Mengapa beban harus jatuh
kepundak, ini disebabkan dalam melakukan perjalanan misalnya pendakian kedua
kaki kita harus dalam keadaan bebas bergerak, jika salah mempacking barang dan
beban terberat jatuh kepinggul akibatnya adalah kaki tidak dapat bebas bergerak
dan menjadi cepat lelah karena beban backpack anda menekan pinggul belakang.
Ingat : Letakkan barang yang berat pada bagian teratas dan terdekat dengan
punggung.
b. Membagi berat
beban secara seimbang antara bagian kanan dan kiri pundak Tujuannya adalah agar
tidak menyiksa salah satu bagian pundak dan memudahkan anda menjaga
keseimbangan dalam menghadapi jalur berbahaya yang membutuhkan keseimbangan
seperti: meniti jembatan
dari sebatang pohon, berjalan dibibir jurang, dan keadaan lainnya. Pertimbangan
lainnya adalah sebagai berikut :
·
Kelompokkan barang sesuai kegunaannya
lalu tempatkan dalam satu kantung untuk mempermudah pengorganisasiannya. Misal
: alat mandi ditaruh dalam satu kantung plastik.
·
Maksimalkan tempat yang ada, misalkan
Nesting (Panci Serbaguna) jangan dibiarkan kosong bagian dalamnya saat
dimasukkan ke dalam carrier, isikan bahan makanan kedalamnya, misal : beras dan
telur.
·
Tempatkan barang yang sering digunakan
pada tempat yang mudah dicapai pada saat diperlukan, misalnya: rain coat/jas
hujan pada kantong samping carrier. Atau di bagian atas carrier.
·
Hindarkan menggantungkan barang-barang
diluar carrier, karena barang diluar carrier akan mengganggu perjalanan anda
akibat tersangkut-sangkut dan berkesan berantakan, usahakan semuanya dapat
dipacking dalam carrier.
Mengenai berat maksimal yang dapat diangkat oleh anda, sebenarnya adalah suatu angka yang relatif, patokan umum idealnya adalah 1/3 dari berat badan anda , tetapi ini kembali lagi ke kemampuan fisik setiap individu, yang terbaik adalah dengan tidak memaksakan diri, lagi pula anda dapat menyiasati pemilihan barang yang akan dibawa dengan selalu memilih barang/alat yang berfungsi ganda dengan bobot yang ringan dan hanya membawa barang yang benar-benar perlu.
Mengenai berat maksimal yang dapat diangkat oleh anda, sebenarnya adalah suatu angka yang relatif, patokan umum idealnya adalah 1/3 dari berat badan anda , tetapi ini kembali lagi ke kemampuan fisik setiap individu, yang terbaik adalah dengan tidak memaksakan diri, lagi pula anda dapat menyiasati pemilihan barang yang akan dibawa dengan selalu memilih barang/alat yang berfungsi ganda dengan bobot yang ringan dan hanya membawa barang yang benar-benar perlu.
2. Memilih dan
Menempatkan Barang
Dalam memilih barang yang akan dibawa pergi mendaki atau
kegiatan alam bebas selalu cari alat/perlengkapan yang berfungsi ganda,
tujuannya apalagi kalau bukan untuk meringankan berat beban yang harus anda
bawa, contoh : Alumunium foil, bisa untuk pengganti piring, bisa untuk
membungkus sisa nasi untuk dimakan nanti, dan yang penting bisa dilipat hingga
tidak memakan tempat di carrier.
·
Matras : Sebisa mungkin matras disimpan
didalam carrier jika akan pergi kelokasi yang hutannya lebat, atau jika akan
membuka jalur pendakian baru. Banyak rekan pendaki yang lebih senang
mengikatkan matras diluar, memang kelihatannya bagus tetapi jika sudah berada
di jalur pendakian, baru terasa bahwa metode ini mengakibatkan matras sering
nyangkut ke batang pohon dan semak tinggi, lagipula pada saat akan digunakan
matrasnya sudah kotor.
·
Kantung Plastik ; Selalu siapkan
kantung plastik didalam carreir anda, karena akan berguna sekali nanti misalnya
untuk tempat sampah yang harus anda bawa turun, baju basah dan lain sebagainya.
Gunakan selalu kantung plastik untuk mengorganisir barang barang didalam
carrier anda (dapat dikelompokkan masing-masing pakaian, makanan dan item
lainnya), ini untuk mempermudah jika sewaktu-waktu anda ingin memilih pakaian,
makanan dsb.
·
Menyimpan Pakaian ; Jika anda meragukan
carrier yang anda gunakan kedap air atau tidak, selalu bungkus pakaian anda
didalam kantung plastik, gunanya agar pakaian tidak basah dan lembab. Sebaiknya
pakaian kotor dipisahkan dalam kantung tersendiri dan tidak dicampur dengan
pakaian bersih.
·
Menyimpan Makanan : Pada gunung-gunung
tertentu usahakan makanan dibungkus dengan plastik dan ditutup rapat kemudian
dimasukkan kedalam keril, karena monyet-monyet didekat puncak / base camp
terakhir suka membongkar isi tenda untuk mencari makanan.
·
Menyimpan Korek Api Batangan ; Simpan
korek api batangan anda didalam bekas tempat film (photo), agar korek api anda
selalu kering.
·
Packing Barang / Menyusun Barang Di
Carrier ; Selalu simpan barang yang paling berat diposisi atas, gunanya agar
pada saat carrier digunakan, beban terberat berada dipundak anda dan bukan di
pinggang anda hingga memudahkan kaki melangkah.
·
Perlengkapan Pribadi Alam Bebas,
kegiatan alam bebas merupakan kegiatan yang penuh resiko dan memerlukan
perhitungan yang cermat. Jika salah-salah maka bukan mustahil musibah akan
mengancam setiap saat. Sebagai contoh, sebuah referensi pernah mencatat bahwa
salah satu kegiatan alam bebas yaitu rock climbing (panjat tebing) merupakan
jenis olahraga yang resiko kematiannya merupakan peringkat ke-2 setelah
olahraga balap mobil formula-1. Tentu saja resiko tersebut terjadi apabila
safety-procedure tidak menjadi perhatian yang serius, tetapi apabila
safety-procedure diperhatikan dan sering berlatih, maka resiko tersebut dapat
ditekan sampai titik paling aman.
3. Perlengkapan
pendakian
Perjalanan alam bebas pasti akan bersentuhan dengan
cuaca, situasi medan dan waktu yang kadang tidak bersahabat, baik malam atau
siang hari, oleh karena itu perlu dipersiapkan perlengkapan yang memadai. Salah
satu perisai diri ketika melakukan aktivitas alam bebas adalah :
a. Tutup
kepala/topi : Untuk melindungi diri dari cuaca panas atau dingin perlu penutup
kepala. Dalam keadaan panas atau hujan, maka tutup kepala yang baik adalah yang
juga dapat melindungi kepala dan wajah sekaligus. Untuk ini pilihan terbaik
adalah topi rimba atau topi yang punya pelindung keliling. Topi pet atau topi
softball tidak direkomendasikan. Pada cuaca dingin malam hari atau di daerah
tinggi, maka penutup kepala yang baik adalah yang dapat memberikan rasa hangat.
Pilihannya adalah balaklava atau biasa disebut kupluk.
b. Syal-slayer :
Slayer atau syal bukan hanya digunakan sebagai identitas organisasi, tetapi
sebetulnya mempunyai fungsi lainnya. Syal/slayer dapat digunakan untuk
menghangatkan leher ketika cuaca dingin, dapat juga digunakan sebagai saringan
air ketika survival. Syal/slayer juga sangat berguna ketika dalam keadaan
darurat, baik digunakan untuk perban darurat atau sebagai alat peraga darurat.
Oleh karenanya disarankan menggunakan syal/slayer yang berwarna mecolok dan
terbuat dari bahan yang kuat serta dapat menyerap air namun cepat kering.
c. Baju :
Kebutuhan ini multak, tidak bisa beraktivitas tanpa baju bayangkan kalau tanpa
ini, maka kulit akan terbakar matahari. Baju yang baik adalah dari bahan yang
dapat menyerap keringat, tidak disarankan menggunakan baju dari bahan nilon
karena panas dan tidak dapat meyerap keringat. Baju dengan bahan demikian
biasanya adalah planel atau paling tidak kaos dari bahan katun. Pilihan warna
untuk aktivitas lapangan seperti halnya juga slayer/syal adalah yang mencolok
agar bia terjadi keadaan darurat (misalnya hilang) dapat dengan mudah
diidentifikasi dan dikenali. Dalam beraktivitas di alam bebas jangan pernah
melupakan baju salin/ganti, hal ini karena aktivitas lapangan akan sangat
banyak mengeluarkan energi yang membuat badan kita berkeringat. Bawalah baju
salain 2 atau 3 buah.
d. Celana : Celana
lapang yang baik adalah yang memenuhi syarat ringan, mudah kering dan dapat
menyerap keringat. Pemakaian bahan jeans sangat tidak direkomendasikan karena
berat dan susah kering dan membuat lecet. Celana yang baik adalah kain dengan
tenunan ripstop bila berlubang kecil tidak merembet atau robek memanjang. Bila
aktivitas dilakukan di daerah pantai atau perairan juga baik bila menggunakan
bahan dari parasut tipis. jangan lupa juga untuk menyediakan serep ganti.
e. Jaket : Salah
satu perlengkapan penting dalam alam bebas adalah jaket. Jaket digunakan untuk
melindungi diri dari dingin bahkan sengatan matahari atau hujan.
Jaket yang baik adalah model larva, yaitu jaket yang panjang sampai ke pangkal paha. Jaket ini juga biasanya dilengkapi dengan penutup kepala [kupluk]. Akan sangat baik bila jaket yang memiliki dua lapisan (double-layer). Lapisan dalam biasanya berbahan penghangat dan menyeyerap keringat seperti wool atau polartex, sedang lapisan luar berfungsi menahan air dan dingin.
Jaket yang baik adalah model larva, yaitu jaket yang panjang sampai ke pangkal paha. Jaket ini juga biasanya dilengkapi dengan penutup kepala [kupluk]. Akan sangat baik bila jaket yang memiliki dua lapisan (double-layer). Lapisan dalam biasanya berbahan penghangat dan menyeyerap keringat seperti wool atau polartex, sedang lapisan luar berfungsi menahan air dan dingin.
f. Slepping bag :
Istirahat adalah kebutuhan pegiat alam bebas setelah aktivitas yang melelahkan
seharian. Tempat istirahat yang ideal adah dengan menggunakan slepping bag
[kantong tidur]. Slepping bag yang baik juga biasanya terbuat dari dua sisi,
yaitu yang dingin, licin dan tahan air satu sisi, dan yang hangat dan tebal
disisi lain. Penggunaannya sesuai dengan cuaca saat istirahat.
g. Sepatu : Sepatu
yang baik yaitu yang melindungi tapak kaki sampai mata kaki, kulit tebal tidak
mudah sobek bila kena duri. keras bagian depannya, untuk melindungi ujung jari
kaki apabila terbentur batu. bentuk sol bawahnya dapat menggigit ke segala arah
dan cukup kaku, ada lubang ventilasi bersekat halus. Gunakan sepatu yang dapat
dikencangkan dan dieratkan pemakaiannya menggunakan ban atau tali. Dilapangan
sepatu tidak boleh longgar karena akan menyebabkan pergesekan kaki dengan
sepatu yang berakibat lecet. Penggunaan sepatu juga harus dibarengi dengan kaos
kaki. Untuk ini juga sebaiknya disediakan kaos kaki serep bial suatu saat
basah.
h. Kaos kaki :
kaos kaki yang berbahan wol akan membatu kaki agar tetap dalam keadaan hangat,
meskipun kaki dalam keadaan basah. Usahakan untuk selalu mengunakan dua pasang
kaos kaki.
i.
Satung tangan: berguna pada saat camp
untuk menghangatkan tangan kita, sebaiknya terbuat dari bahan kulit yang tidak
kaku dan tidak menghalangi pergerakan tangan,
j.
Sendal gunung : sendal gunung umumnya
dipakai ketika berada diareal camp, sendal ini dipakai pada saat-saat tertentu
sebagai pengganti sepatu misalnya jika ingin mandi dan mengambil air
k. Carrier : Carrier bag atau ransel
sebaiknya gunakan yang tidak terlalu besar tetapi juga tidak terlampau kecil,
artinya mapu menampung perlengkapan dan peralatan yang dibawa. Sebaiknya jangan
menggunakan carrier yang mempunyai banyak kantong dibagian luar karena dalam
keadaan tertentu ini akan menghambat pergerakan. Gunakan carrier yang ramping
walaupun agak tinggi, ini lebih baik daripada yang gemuk tetapi rendah. Sebelum
berangkat harus diperhatikan jahitan-jahitannya, karena kerusakan pada jahitan
terutama sabuk sandang akan berakibat sangat fatal.
l.
Senter : selain lampu senter anda bisa
mengunakan headlamp sebagi penerangan. Misanya: untuk memasak pada waktu malam,
headlamp sangat baik digunakan karena digerakkan oleh kepala, jadi kedua tangan
kita lebih leluasa untuk mengerjakan pekerjaan lain
m. Alat masak,
makan dan mandi : Perlengkapan sangat penting lainnya adalah alat masak, makan
dan mandi. Bagimanapun juga dalam kondisi lapangan kita sangat perlu untuk
menghemat waktu. Gunakan alat dari alumunium karena cepat panas, untuk ini
nesting menjadi pilihan yang sangat baik, disamping dia ringkas dan serba guna.
Juga perlu dipersiapkan alat bantu makan lainnya (sendok, piring, dll) dan
pastikan bahan bakar untuk memasak / membuat api seperti lilin, spirtus,
parafin, dll. Jangan lupa juga siapkan pheples minum sebagai bekal perjalanan
saat ini banyak tersedia model dan jenis phepless. Perlengkapan mandi juga
sangat penting karena tidak jarang perjalanan dilakukan berhari-hari dengan
tubuh penuh keringat. Bawalah alat mandi seperti sabun yang berkemasan tube
agar mudah disimpan dan tidak perlu membuang sampah bungkusan disembarang
tempat.
n. Pisau :
gunakanlah golok tebas seperlunya, ,isalnya untuk duri atau pohon tumbang yang
menghalangi jalur pendakian. Pertimbangkan untuk tidak menebas tumbuh-tubuhan
sembarangan. Diantara pisau yang digunakan antara lain: pisau saku dan
serbaguna, pisa pinggang dan golok tebas.
o. Perlengkapan
untuk bermalam : Siapakan dengan baik perlengkapan untuk bermalam (tentunya
bila dalam perjalanan anda akan menginap) seperti tenda, kompor, dll. Periksa
baik-baik sebelum berangkat semua perlengkapan untuk menginap. Pastikan
perlengkan tersebut layak untuk dipakai. Buatlah tempat teduh yang baik yaitu
tempat yang aman dari gangguan hujan, angin, ataupun serangan binatang buas,
selain itu lengkapilah perlengkapan untuk bermalam dengan perlengkapan lain
yang dianggap turut menunjang kenyamanan selama camp seperti: fly-sheet,
webing, jerigen, parang tebas dan tali rapiah,
p. Peralatan
navigasi : membawa alat navigasi berupa peta lokasi pendakian, kompas, GPS dan
alat navigasi yang lain.
q. Obat-obatan dan
Survival Kits : Perlengkapan pribadi lainnya yang sangat penting adalah
obat-obatan, apalagi kalau pegiat mempunyai penyakit khusus tertentu seperti
asma. Disamping obat-obatan juga setidaknya mempunyai kelengkapan survival kits
diantaranya : jarum jahit, benang, peniti, kaca pembesar,pluit dan tali