Mendaki gunung
adalah suatu kegiatan keras, penuh petualangan, membutuhkan keterampilan,
kecerdasan, kekuatan, dan daya juang yang tinggi. Bahaya dan tantangan yang
seakan hendak mengungguli, merupakan daya tarik dari kegiatan ini.
Pada
hakekatnya bahaya dan tantangan tersebut adalah menguji kemampuan dirinya untuk
bersekutu dengan alam yang keras, keberhasilan suatu pendakian yang sukar dan
sulit berarti keunggulan terhadap rasa takut dan kemenangan terhadap perjuangan
melawan dirinya sendiri.
1.
Pengertian
dan Tujuan Kegiatan Mountaineering
·
Mountain : Gunung
·
Mountaineer : Orang yang berkegiatan di
gunung
·
Mountaineering : Segala sesuatu yang berkaitan
dengan gunung atau dalam arti yang luas berarti suatu perjalanan yang
meliputi mulai dari hill walking sampai pendakian ke puncak-puncak gunung yang
sulit
Banyak alasan
orang melakukan kegiatan mountaineering namun pada dasarnya keitan itu
dilakukan untuk :
·
Mata pencaharian
·
Adat Istiadat
·
Agama /Kepercayaan
·
Ilmu Pengetahuan
·
Petualangan
·
Olahraga
·
Rekreasi
2.
Terminologi
Gunung
·
Gunung : Suatu puncak ketinggian dari atas
permukaan laut dan dataran di sekelilingnya.
·
Pegunungan : Barisan/sekumpulan gunung yang
salingberdekatan.
·
Bukit : Gunung Yang ketinggianya tidak
lebih dari 600 mdpl
·
Perbukitan : Barisan/sekumpulan bukit yang
salingberdekatan.
·
Tebing : Lereng pada dinding gunung yang
terjal
·
Sadel : Pertemuan dua titik pada satu
punggungan
·
Pass : Celah panjang diantara dua
punggungan
·
Col : Celah sempit diantara dua puncak
·
Plateau : Dataran tinggi diatas daerah
ketinggian
·
Summit : Puncak
3.
Sejarah
Singkat Mountaineering
Pendakian
gunung sebenarnya telah dilakukan oleh para nenek moyang kita yang dimulai
dengan bapak manuasia Nabi Adam AS yang menjelajahi bukit tursina untuk
mencari cintanya Siti Hawa. Siti Hajar yang telahlintas dari
bukit marwah ke bukit Safa ditemani dengansherpa JIBRIL untuk
mencari air bagi ismail yang lagi kehausan. Dan pendakian demi pendakian hingga
saat ini masih terus berlangsung dan kelak (tak lama lagi ) giliran kalian
untuk melanjutkan amanah menjaga kelanggengan kemanusian.
a. Sejarah
Dunia
·
1942 : Anthoine de Ville memanjat tebing Mont
Aiguille (2907 m) di pegunungan alpen untuk berburu chamois (Kambing gunung)1624
: Pastor pastor Jesuit, melintasi pegunungan himalaya dari gharwal di Iindia ke
Tibet menjalankan tugas misionarisnya
·
1760 : Professoe de Saussure menawarkan hadiah
besar bagi siapa saja yang dapat menaklukkan puncak mont blanc guna kepentingan
ilmiahnya.
·
1786 : Puncak tertinggi di pegunungan alpen Mont
Blanc (4807 m) akhirnya dicapai oleh Dr. Michel Paccaro dan Jacquet Balmat.
·
1852 : Batu pertama jaman keemasan dunia
keemasan di Alpen diletakkan oleh Alfred Wills dalam
pendakiannya ke puncak Wetterhorn (3.708 m), cikal bakal pendakian
gunung sebagai olah raga.
·
1852 : Sir George Everest, akhirnya menentukan
ketinggian puncak tertinggi dunia, dan di abadikan dengan namanya (8.848 m),
orang Nepal menyebut puncak ini dengan nama sagarmatha, orang tibet menyebutnya
chomolungma.
·
1878 : Clinton Dent (bukan pepsoden) memnjat
tebing Aigullie de dru di perancis yang memicu trend pemanjatan tebing yang
tidak terlalu tinggi tetapi cukup curam dan sulit, banyak orang menganggap
peristiwa ini adalah kelahiran panjat tebing
·
1895 : AF Mummery orang yang disebut
sebagai bapak pendakian gunung modern hilang di Nanga Parbat (8.125
m), pendakian ini adalah pendakian pertama puncak di atas ketinggian 8.000 m
·
1924 : Mallory dan Irvina mencoba lagi mendaki
Everest, keduanya hilang di ketinggian sekitar 8.400 m
·
1953 : Pada tanggal 29 mei Sir Edmund
Hillary dan Sherpa Tenzing Norgay akhirnya mencapai atap dunia puncak everest.
b. Sejarah
Indonesia
·
1623 : Yan Carstenz adalah orang pertama melihat
adanya pegunungan sangat tinggi, dan tertutup salju di pedalaman irian
·
1899 : Ekspedisi Belanda
pembuat peta di Irian menemukan kebenaran laporan Yan Carstensz
hampir 3 abad sebelumnya tentang “ … pegunungan yang sangat tinggi, di beberapa
tempat tertutup salju!” di perdalaman Irian. Maka namanya diabadikan sebagai
nama puncak yang kemudian ternyata merupakan puncak gunung tertinggi di
Indonesia.
·
1962 : Puncak Carstenz akhirnya
berhasil dicapai oleh tim pimpinan Heinrich Harrer.
·
1964 : Beberapa pendaki Jepang dan 3 orang
Indonesia, yaituFred Athaboe, Sudarto dan Sugirin,
yang tergabung dalam Ekspedisi Cendrawasih, berhasil
mencapaiPuncak Jaya di Irian. Puncak yang berhasil didaki itu sempat
dianggap Puncak Carstensz, sebelum kemudian dibuktikan salah.
·
Puncak Eidenburg, juga di Irian,
berhasil di daki oleh ekspedisi yang dipimpin Philip Temple.
·
Dua perkumpulan pendaki gunung tertua di
Indonesia lahir : Wanadri di Bandung dan Mapala
UI di Jakarta, lalu di susul oleh perkumpulan perhimpunan
pencinta alam lainnya mulai dari, MPA,SISPALA, KPA, ERNIPALA,
MODIPALA dan sebagainya
·
1972 : Mapala UI, diantaranya
adalah Herman O. Lantang danRudy Badil,
berhasil mencapai Puncak cartenz. Mereka merupakan orang-orang
sipil pertama dari Indonesia yang mencapai puncak ini.
4.
Persiapan
Dalam Sebuah Perjalanan
a.
Dapat berpikir secara logis.
Ini adalah elemen yang terpenting dalam
membuat keputusan selama pendakian, dimana cara berpikir seperti ini lebih
banyakmempertimbangkan faktor safety atau keselamatannya.
b.
Memiliki pengetahuan dan keterampilan.
Meliputi pengetahuan tentang medan (
navigasi darat) ,cuaca dan teknik pendakian , pengetahuan tentang alat
pendakian atau pemanjatan dan sebagainya.
c.
Dapat mengkoordinir tubuh kita.
·
koordinasi antara otak dengan anggota tubuh.
-
Haruslah terdapat keseimbangan antara apa yang dipikirkan di otak dan apa
yang sanggup dilakukan oleh tubuh.
-
Keseimbangan antara emosi dan kemampuan diri.
-
Ketenangan dalam melakukan tindakan .
·
koordinasi antar anggota tubuh.
Ialah keseimbangan dan irama anggota tubuh itu sendiri dalam membuat gerakan-gerakan atau langkah- langkah ketika berjalan atau diam.
Ialah keseimbangan dan irama anggota tubuh itu sendiri dalam membuat gerakan-gerakan atau langkah- langkah ketika berjalan atau diam.
d.
kondisi fisik yang memadai.
Ini dapat dimengerti karena mendaki gunung termasuk dalamolahraga yang cukup berat . Seringkali berhasil tidaknya suatu pendakian / pemanjatan bergantung pada kekuatan fisik. Untuk mempunyai kondisi fisik yang baik dan selalu siap maka jalan satu-satunya haruslah berlatih.
Ini dapat dimengerti karena mendaki gunung termasuk dalamolahraga yang cukup berat . Seringkali berhasil tidaknya suatu pendakian / pemanjatan bergantung pada kekuatan fisik. Untuk mempunyai kondisi fisik yang baik dan selalu siap maka jalan satu-satunya haruslah berlatih.
e. Berdoa
5. Jenis
Perjalanan Berdasarkan Tingkat Kesulitan Medan.
Perjalanan baik
pendakian atau pemanjatan berdasarkan pada tingkatkesulitan medan yang dihadapi
dapat dibagi sebagai berikut:
a.
Walking : Berjalan tegak, tidak diperlukan perlengkapan
kaki yang serius.
b.
Hiking (hill walking) : Medan sedikit bertambah sulit
sehingga dibutuhkan perlengkapan kaki yang memadai.
c. Climbing
·
Rock Climbing : Pemanjatan pada
medan batu .
·
Scrambling : Medan semakin
curam sehingga dibutuhkan bantuan tangan untuk menjaga keseimbangan tubuh.
Praktis tidak memerlukan tali ataupun perlengkapan lainnya yang khusus.
·
Technical Climbing : Pemanjatan pada
permukaan tebing yang sulit. Dibutuhkan teknik khusus dan bantuan
peralatan. Jenis ini di bagi dua, yaitu :
- Free Climbing : Rute yang
dilalui sulit sehingga dibutuhkan tali, alat-alat dan teknik yang khusus untuk
melindungi bila terjatuh . Patut diperhatikan bahwa alat –alat disini hanya
berfungsi sebagai alat- alat pengaman saja dan bukan sebagai penambah
ketinggian.
- Artificial Climbing : Tebing
hanya memberikan celah yang sangat tipis atau bahkan tidak ada sehingga
penggunaan tangan dan kaki saja adalah mustahil. Untuk itu pendakian jenis ini
sepenuhnya tergantung kepada perealatan yang juga dipergunakan secara langsung
untuk menambah ketinggian . Dapat dikatakan ketinggian kita dapat terus
bertambah hanya semata-mata karena bantuan alat-alat seperti tangga tali dfan
sebagainya.
·
Snow/Ice Climbing : Pemanjatan pada
medan es dan salju
·
Expedition : Kegiatan pendakian yang
membutuhkan berbagai pengetahuan dan membutuhkan waktu yang lama serta
memerlukan pengorganisasian tertentu dengan berbagai variasi medan yang harus dilalui.